Berbagai industri di Indonesia telah menerapkan penggunaan bahan bakar B30 sesuai dengan kebijakan pemerintah. B30 merupakan bahan bakar diesel campuran minyak nabati 30% dan minyak bumi (petroleum diesel) 70%. Kelebihan bakar bakar ini memiliki cetane number lebih tinggi dari petroleum diesel.

Problemnya, pemakaian B30 ternyata dapat menimbulkan pertumbuhan bakteri anaerob di tangki bahan bakar. Bakteri tersebut menyebabkan timbulnya sludge, mempercepat pergantian fuel filter hingga timbulnya endapan logam sulfide. Lebih lanjut dapat menyebabkan high pressure pump dan efek terhadap injector.

Problem sludge pada filter solar

Solusi

Eonchemicals menghadirkan produk solusi berupa EonBioFuel 3075 untuk menanggulangi masalah bakteri seperti sulfate reducing bacteria (SRB) dan bakteri lainya dalam tangki penyimpanan solar. Produk spesial ini bekerja dengan menyerang sistem protein bakteri dan jamur serta memutus rantai makanannya, sehingga tidak dapat berkembang biak dan mati dengan sendirinya.

Success Story

Berikut ini adalah aplikasi dan pengamatan EonBioFuel 3075 ketika diaplikasikan di salah satu customer.

Aplikasi EonBioFuel 3075

Bakteri tumbuh pada sample yang tidak menggunakan EonBioFuel 3075

Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat microbmonitor untuk mengamati pertumbuhan bakteri dan dilakukan sesuai ASTM D7978.

• Terdapat > 10.000 CFU (Colony Forming Unit) mikroba pada 1 liter sample B30 blanko (tanpa Eonbiofuel 3075)
• Sample B30 + EonBioFuel 3075 (300 ppm) tidak ditemukan koloni bakteri dari awal hingga hari ke empat

EonBioFuel 3075 juga telah diuji oleh dirjen migas,  tidak mempengaruhi kualitas solar B30 yang telah ditetapkan.

Dengan menggunakan EonBioFuel 3075 dan rutin membersihkan tangki, maka permasalahan sludge akibat bakteri yang menyebabkan borosnya pemakaian filter solar dapat teratasi.

Hubungi kami untuk solusi penanganan sludge biosolar di tempat Anda.