Corrosion inhibitor (CI) adalah chemical yang digunakan untuk menghambat terjadinya korosi pada sebuah metal. Bagaimana cara kerjanya dan lab test apa saja yang dapat dilakukan untuk mengetahui perfomanya? Artikel ini akan menjawab kedua pertanyaan ini.
Chemical penghambat korosi ini berbentuk cair dan biasa digunakan di oilfied company, untuk perawatan boiler dan plant lainnya. Aplikasinya dengan cara menginjeksikan secara kontinyu ke dalam sistem yang mengandung air seperti pipa, tangki, dll.
Cara Kerja Corrosion Inhibitor
- Corrosion inhibitor membentuk lapisan film pada permukaan metal
- Dengan demikian mengganggu reaksi anoda dan katoda
- Anodic inhibition: Meningkatkan polarisasi anoda
- Cathodic inhibition: Meningkatkan polarisasi katoda
- Menaikan hambatan elektrik dengan pembentukan film
- Penyerapan pada permukaan film tipis
- Pembentukan film tebal
- Passivation, membentuk lapisan pelindung pada permukaan
- Perubah lingkungan agar tidak menyebabkan korosi
Sifat Kelarutan Inhibitor
- Water soluble – oil dispersible
- Oil soluble – water dispersible
- Oil and water dispersible (membentuk film tebal)
Laboratory Test (Lab Test)
Tujuan lab test adalah untuk mengetahui performa CI sebelum diaplikasikan di lapangan yang sesungguhnya. Prinsip yang perlu diterapkan saat mengadakan lab test adalah sebagai berikut:
- Meniru kondisi lapangan
- Harus dapat membedakan CI yang baik dan yang jelek
- Menyertakan incumbent chemicals (CI yang saat ini dipakai di lapangan)
- Tidak memakan waktu terlalu lama
Faktor yang dipertimbangkan:
- Corrosion performance
- Stabilitas pada temperature tinggi, tidak mengendap atau membentuk gel
- Kecepatan menguap
- Daya pembersih
- Kelarutan dalam air / minyak
- Masalah foaming (busa), emulsi
Corrosion Inhibitor Test
- Static Test
- Wheel Test
- Autoclave
- Bubble Test
- Recirculating Flow Loop
- Rotating Disc Electrode
- Rotating Cylinder Electrode
- Side Stream Test
Corrosion Coupon
- Coupon direndam dalam lingkungan yang sangat korosif, kemudian dapat diuji dengan cara:
- Static
- Wheel Test
- Autoclaves
- Performance corrosion inhibitor dapat diketahui dari berat coupon yang hilang
% proteksi = 100 X ( 1- Berat awal / Beratakhir )
Corrosion Wheel Test
- Bergerak terus menerus
- Dapat melihat pengaruh arus pada corrosion inhibitor
- Temperature dan kecepatan dapat diatur
Autoclave
- Performance berdasarkan jumlah berat coupon yang hilang, jika terjadi pitting juga terlihat pada coupon
- Max pressure : 20.000 psi
- Max temperature : 340 deg C
- Max water cut : 100 %
- Max H2S : 40 %
- Max CO2 : 100 %
Bubble Test
- Paling sering digunakan untuk memilih CI
- Cocok bila aliran minyak/air tidak terlalu deras
- Gas terus menerus ditambah
- Dapat melihat pengaruh konsentrasi CI ppm yang berbeda pada kecepatan korosi
Recirculating Flow Loop
- Air berputar terus menerus di dalam pipa kecil
- Dapat melihat pengaruh arus air pada corrosion inhibitor film
Rotating Cylinder Electrode
- Electrode berbentuk tabung dan berputar terus
- Dapat melihat pengaruh arus air pada lapisan CI
Side Stream Test
- Paling sesuai dengan kondisi lapangan
- Perlu dilakukan di lapangan
Baca juga: Gas Corrosion Inhibitor – Menghitung Dosis
Untuk info lebih lanjut tentang corrosion inhibitor silakan hubungi kami.
Konsultasi dengan EON Sekarang
Kami siap mendengar dan memberikan solusi chemicals yang tepat untuk Anda. Konsultasi bersama pakar kami gratis!