Biocide adalah chemical yang berfungsi untuk mengendalikan atau mengontrol jumlah bakteri hingga level aman. Bakteri adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan dapat hidup di berbagai tempat, termasuk di lapangan minyak dan di mesin bubut CNC yang menggunakan metalworking fluids sebagai coolant (pendingin) dan pelumas. Aktivias bakteri SRB (Sulphate Reducer Bacteria) menghasilkan H2S yang bersifat asam, sehingga menimbulkan masalah korosi pada sistem. Karena itulah, keberadaan bakteri harus diwaspadai dan dikontrol jumlahnya.
Biocide chemical treatment sebagai solusi untuk kontrol bakteri memiki beberapa keunggualan, yaitu:
- Merupakan bahan organik, dan tidak bersifat oksidator
- Efektif untuk bakteri anaerob seperti SRB (Sulphate Reducer Bacteria), dan untuk bakteri aerob
- Mampu menembus endapan sampai masuk ke sessile bakteri
- Pada umumnya kompatible dengan bahan kimia lain, sehingga dapat digunakan secara bersamaan dengan chemical lainnya.
- Toksisitasnya rendah dan aplikasinya mudah
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja biocide
1. Jumlah anion
Konsentrasi anion yang tinggi dapat menetralisir biocide chemical yang bersifat kationik, sehingga menyebabkan turunnya performa biocide.
2. pH air
Beberapa biocide tidak efektif pada pH > 8. Karena itu, bacalah terlebih dahulu brosur dan MSDS biocide yang akan digunakan dan ketahui sifat-sifat air yang akan ditangani, khususnya pH dan kadar anion.
3. Minyak dalam air
Minyak dapat menyerap biocide dan menurunkan konsentrasi biocide dalam air.
4. Saringan
Saringan yang kotor dan bahan filter dapat menyerap biocide dan menurunkan konsentrasi efektifnya dalam air. Dengan demikian, kebersihan saringan perlu dijaga untuk mempertahankan performa biocide.
Jenis-jenis Biocide
Secara umum biocide terdiri atas 2 jenis, yaitu (1) Aldehyde, misalnya produk Eonbac W350 (2) Ketone, misalnya produk Eonbac W250.
Eonbac W350
- Merupakan biocide aldehyde standar
- Sistem aplikasinya dengan batch treatment (konsentrasi tinggi)
Eonbac W250
- Merupakan biocide jenis ketone
- Bisa diaplikasikan secara continuous, tapi sebaiknya batch
- Baik untuk bakteri sessile
- Tidak menimbulkan busa
- Efektif pada berbagai pH
- Compatible dengan SI, CI, Klorin
- Mudah terurai, toksisitas rendah
- Dapat di netralisir dengan oxygen scavenger
Biocide Treatment Method
- Pada awal treatment memerlukan biocide dalam jumlah yang lebih besar
- Untuk kontrol selanjutnya dibutuhkan lebih sedikit biocide
- Pemakaian biocide secara terus menerus (continuous treatment) akan melunakan biofilm sehingga mudah ditembus dan dibersihkan
- Lakukan monitoring rutin untuk menyesuaikan treatment program
- Cara terbaik untuk sistim yang normal, gunakan slug treatment (sekali tuang) dengan dosis 200 – 1500 ppm, 1-6 jam, lakukan 1-3 kali per minggu
- Untuk sistim yang kotor, gunakan continuous biocide (5 – 25 ppm) ditambah slug biocide (jika diperlukan)
- Untuk system yang statis didalam pipa, lakukan pigging bersamaan dengan slug biocide (5-50% dalam air asin). Lakukan pigging dengan menggunakan mekanikal pig atau gelly pig
Pemakaian Biocide Pada System Waterflood
- Jaga kadar klorin bebas pada 0.5 – 2.0 ppm
- Sebelum dan sesudah dearator gunakan organic biocide dengan cara slug.
- Untuk daerah sebelum deaerator dapat juga menggunakan biocide chemical secara continuous
Konsultasi dengan EON Sekarang
Kami siap mendengar dan memberikan solusi chemicals yang tepat untuk Anda. Konsultasi bersama pakar kami gratis!