Aplikasi coolant atau metalworking fluids memerlukan kualitas air yang baik, jenis filter yang sesuai, flow coolant yang tepat, tangki coolant yang pas, dan tentu saja kualitas coolant yang baik. Artikel pendek ini menyajikan beberapa tips, trik dan rumus sederhana untuk memenuhi hal tersebut.
Trik Mudah Mengetahui Kualitas Air
Untuk mengetahui kualitas air yang Anda gunakan dalam aplikasi coolant, ikuti trik mudah di bawah ini:
- Masukkan air yang hendak Anda uji ke dalam botol air mineral
- Tambahkan 3 tetes sabun cair kemudian dikocok
- Lihat jumlah busa yang dihasilkan
- Lakukan hal yang sama untuk akuades sebagai pembanding
Semakin banyak jumlah busa yang dihasilkan, semakin bagus kualitas airnya. Lihat busa yang dihasilkan oleh akuades sebagai patokan.
Botol pada foto A menghasilkan busa lebih banyak (bagus), sedangan botol pada foto B tanpa busa (kualitas airnya buruk).
Untuk mengetahui lebih detail kualitas air yang cocok untuk coolant, Anda dapat melakukannya sebagai berikut:
- Buatlah larutan coolant dengan air petama, beri label A1
- Buatlah larutan coolant dengan air kedua, beri label A2 … dst jika sampel airnya banyak
- Lakukan penyaringan untuk A1, A2 … dst, kemudian amati hasilnya
- Larutan coolant yang lambat turun dan kertas saringnya terdapat endapan berarti kualitas airnya buruk (dalam contoh ini, larutan sebelah kiri lebih buruk airnya).
Tips Memilih Pelumas untuk Mesin CNC
- Tidak menimbulkan busa
- Tanpa ZDP (Zinc Dithio Phosphate), penyebab dermatitis, korosi & residu
- Water resistant test
- Tambahkan 10% pelumas pada larutan coolant
- Blender 1 menit, tuangkan ke gelas
- Amati kecepatan dan jumlah pelumas yang terangkat ke atas
- Pilih pelumas yang lebih cepat terangkat ke atas, dan yang jumlah terangkatnya lebih banyak (seperti gelas A)
Tips Memilih Filter
Pilihlah filter yang dapat mengakomodir tekanan dan flow system, sehingga flow coolant masih dapat berjalan dalam range yang direkomendasikan.
Tips Install Pompa
- Akurasi instalasi pompa sangat vital terhadap kinerja sistem
- Ketinggian harus tepat
- Jika terlalu dekat permukaan:
- Terjadi kavitasi (masuk angin), saat level coolant turun
- Jika terlalu dekat dengan dasar tangki:
- Endapan di dasar tangki ikut terhisap
Rumus Flow Coolant
F = 1D s.d. 2D
- F : Range Flow coolant (gall/menit)
- D : Daya Listrik (HP), 1 HP = 0,86 KW
Contoh:
Jika daya listrik yang digunakan untuk menjalankan mesin adalah 80 HP, berapa flow coolant yang sesuai?
Jawab: F = 1D s.d. 2D
Jika D = 80 HP, maka:
F = 80 s.d. 160 gall/menit
Jadi, flow coolant yang disarankan minimal 80 gall/menit, maksimal 160 gall/menit
Rumus Volume Tangki Coolant
V = 3F s.d. 10F
- V : Volume tangki
- F : Flow coolant (gall/menit)
Contoh:
Jika berdasarkan daya listrik, ternyata diperlukan setting flow coolant 100 gall/menit, berapa volume tangki coolant yang digunakan?
Jawab: V = 3F s.d. 10F
Jika F = 100 gall/menit, maka:
V = 300 s.d. 1.000 gall
Jadi, tangki yang digunakan minimal berukuran 300 gallon, maksimal 1.000 gallon
Trik Mengetahui Kualitas Coolant
- Letakkan sampel coolant dalam cawan selama 1 bulan di tempat terbuka
- Jika banyak residu keras / liat, berarti coolant Anda buruk
- Dalam contoh di atas, maka coolant A lebih baik karena tidak menghasilkan residu
Untuk info lebih lanjut tentang beberapa tips dan trik pada aplikasi coolant atau metalworking fluids silakan chat via WA. Baca juga tips mengatasi tramp oil pada aplikasi metalworking fluids.
Konsultasi dengan EON Sekarang
Kami siap mendengar dan memberikan solusi chemicals yang tepat untuk Anda. Konsultasi bersama pakar kami gratis!